Malang 10/11/2022, kegiatan coaching klinik dalam menyajikan identitas visual pada Pasar Tradisional Kota Malang digagas oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat terdiri atas ketua (1) Wuri Cahya Handaru, S.ST., M.Ds. dan Anggota Dosen (2) M. Daniel Septian, S.T., M.Ds. Selain itu kegiatan ini dirancang bersama mahasiswa yaitu (1) Muhammad Salsano Putra Mulia; (2) Mahardika Atmaja Andriansyah; dan (3) Dewi Farah Zairina. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan latar belakang bahwa intensitas masyarakat dalam melakukan kegiatan jual beli di pasar kurang diminati oleh masyarakat sejak pandemi yang ada di Indonesia, selaras dengan pernyataan Menteri Perdagangan bahwa keberadaan warung hingga pasar tradisional semakin tersaingi dengan masifnya kehadiran ritel modern maupun mini market hingga supermarket. Hal ini dikarenakan masyarakat enggan berkunjung ke pasar tradisional karena kurang bersih dan tidak terawat. Terlebih dikarenakan kebijakan efek pasca pandemi sehingga masyarakat lebih nyaman belanja melalui online atau supermarket. Selama pandemi kegiatan jual beli di pasar mengalami penurunan kembali. Terdapat usaha pemerintah untuk membantu para penjual di pasar agar tetap ada kegiatan jual beli dengan memberikan fasilitas melalui daring, hal ini ternyata tidak membantu karena penjual tidak minat karena harus fokus dengan handphone dan harus mengantarkan pesanan kepada pembeli.
Dengan adanya kegiatan coaching klinik desain ini, diharapkan desainer dapat merancang identitas visual pada pasar tradisional yang ada di Kota Malang sehingga dapat merubah mindset dan menarik kunjungan masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli ataupun berpariwisata.

Kegiatan Coaching Klinik. Sumber: Data Pribadi, 2022
Kegiatan ini berdasar kebutuhan nyata yang ada di lapangan, dimana peneliti mendapatkan data primer dari Malang Creative Fusion (MCF). MCF merupakan komunitas kreatif yang ada di Malang dan mempunyai visi Mewujudkan Masyarakat Malang Yang Makmur Dengan Kreatifitas dan Inovasi. MCF mempunyai banyak rekan jejaring dengan mitra swasta ataupun pemerintah Kota Malang. Coaching klinik desain dimaksudkan untuk mempertemukan desainer dengan klien (pasar tradisional Kota Malang) dan menghasilkan Graphics Standar Manual (GSM) yang kemudian dapat direalisasikan pada Pasar Kota Malang sebagai identitas visual dan unique selling point dengan mengangkat kearifan lokal sehingga mampu menarik kunjungan masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari atau wisatawan pasca pandemi.

Kegiatan Diskusi dengan MCP. Sumber: Data Pribadi, 2022
Pasar tradisional Kota Malang belum mempunyai identitas visual, padahal kom-petensi pasar tradisional sangat beragam. Banyaknya pasar tradisional yang ada di Kota Malang mampu meningkatkan masyarakat untuk kembali melakukan kegiatan jual beli dan sebagai salah satu pilihan destinasi wisata lokal selain kampung, desa, jalan heritage, dan lain-lain. Terdapat ± 29 pasar tradisional Kota Malang, sehingga jika pasar tradisional mempunyai identitas visual dengan mengangkat kearifan lokal sebagai unique selling point daerah masing-masing, maka akan ada 29 destinasi wisata baru untuk membantu mengingkatkan perekonomian kembali pasca pandemi. Kegiatan Coaching klinik desain dirancang untuk membantu desainer muda dalam hal ini adalah mahasiswa mempunyai pengalaman nyata dalam menyelesaikan permasalahan dengan keilmuan desain, selain itu klien (pasar tradisional Kota Malang) dapat melakukan kegiatan jual beli dengan lebih banyak pengunjung. Hasil akhir kegiatan coaching klinik desain ini adalah:
- Graphics Standar Manual (GSM)
- Profile Pasar Tradisional
- Videography hasil Kegiatan