Elo Kusuma Alfred Mandeville, lulusan terbaru Program Studi Desain Grafis Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya, telah menyelesaikan perjalanan studinya pada Sabtu, 20 Januari 2024. Kisahnya yang penuh inspirasi tidak hanya mencerminkan keberhasilan akademis, tetapi juga perjuangan dan semangat mengatasi keterbatasan.
Berawal dari keraguan dan keterbatasan, Elo memilih jalur yang tidak konvensional dengan mengambil kursus Desain Grafis dan Bahasa Inggris setelah lulus SMA pada tahun 2018. Pada tahun 2019, setelah mendapatkan informasi tentang kesempatan bagi mahasiswa disabilitas di Universitas Brawijaya, Elo mendaftar pada Program Studi Desain Grafis.
Perjalanan akademisnya tidak selalu mulus. Pada awalnya, Elo menghadapi kesulitan terutama dalam mata kuliah nirmana 2D yang mengharuskan keterlibatan langsung dalam melukis, suatu tantangan bagi Elo yang lebih berminat pada video editing. Meskipun demikian, keterbatasannya tidak menghentikannya untuk terus berkarya. Pada semester awal, Elo bahkan menjadi MC pada acara The 2nd International Conference on Disability and Diversity in Asia di Fakultas Hukum UB.
Seiring berjalannya waktu, Elo tidak hanya menyelesaikan studinya dengan baik, tetapi juga telah memulai karir profesionalnya sebagai Social Media Officer di sebuah Non-Governmental Organization (NGO) di Malang. Keterampilan Desain Grafisnya tidak hanya terbatas pada dunia akademis, tetapi juga diterapkan dalam dunia nyata, sementara minatnya pada content creation memberikan dimensi kreatif yang lebih luas.
Dalam wawancaranya dengan Tim PSIK Vokasi UB, Elo berbagi rasa syukur dapat berkuliah di salah satu kampus terfavorit di Indonesia. Dengan tulus, ia menyampaikan harapannya kepada teman-teman disabilitas lainnya untuk tetap bersemangat dalam meraih cita-cita. “Tidak masalah jika merasa takut dengan sebuah hal, namun selama masih ada niat dan tekad, maka jalani saja dulu karena semua berawal dari diri sendiri,” ungkapnya.
Kisah perjalanan Elo Kusuma Alfred Mandeville di
Universitas Brawijaya bukan hanya tentang kesuksesan akademis, melainkan juga
tentang inspirasi, ketekunan, dan tekad dalam mengatasi setiap hambatan.
Diharapkan kisahnya menjadi motivasi bagi banyak orang, khususnya mereka yang
menghadapi tantangan serupa, untuk terus menggapai impian dan meraih
kesuksesan. (SBT/NZL)