
Minggu (2/10), Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya menggelar rangkaian Krida Mahasiswa (Krima) hari keempat yang dimana merupakan penutup dari seluruh rangkaian Krima. Acara tersebut diselenggarakan di UB Sport Center. Mahasiswa baru diwajibkan untuk memakai atasan batik dan bawahan hitam.
Pada krima hari keempat, terdapat tiga materi. Materi pertama tentang wawasan kebangsaan, dengan pemateri Bapak Kolonel Infanteri Yudhi Prasetiyo S.I.P. Materi kedua tentang organisasi mahasiswa, dengan pemateri Attila Shandi Prayogi selaku Presiden BEM Vokasi dan Cici Anis Utami selaku Ketua Umum DPM Vokasi. Serta materi terakhir tentang pengenalan dunia kerja dan industri, dengan pemateri Ainun Niam dan Muh. Thanthowi Lathif.
Bapak Yudhi Prasetiyo S.I.P menjelaskan betapa pentingnya wawasan ke- bangsaan bagi para mahasiswa/i Vokasi, Universitas Brawijaya di era gempuran teknologi 4.0

“Ke depannya para mahasiswa/i pada saat lulus dari Vokasi pasti akan menjadi pemimpin. Jadi, harus lebih menguasai dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Dengan wawasan kebangsaan, pasti para penerus bangsa akan menjadi pemimpin yang hebat kelak di masa yang akan datang” ungkap Bapak Yudhi Prasetiyo S.I.P saat diwawancarai oleh tim jurnalis PSIK Vokasi, Universitas Brawijaya.
Saat materi pertama selesai, langsung dilanjutkan pemaparan materi kedua mengenai organisasi mahasiswa yang ada di Vokasi, Universitas Brawijaya, yaitu BEM dan DPM.

Attila Shandi Prayogi mengatakan bahwa organisasi membuat setiap mahasiswa/i di Vokasi Universitas Brawijaya dapat berpikir kritis dan tidak bersikap apatis terhadap sesama. Selain itu, ia berharap bahwa Fakultas Vokasi dipandang sebagai inisiator dengan mahasiswa/i yang berpikiran kritis di dalamnya.
Dilanjutkan oleh materi terakhir, dengan dua pemateri yang merupakan alumni dari Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya. Pada saat menyampaikan materi, mereka berharap bahwa mahasiswa/i Vokasi menjadi pribadi yang unggul dalam kompetensi di dunia kerja dengan cara memperbanyak magang dan belajar dari pengalaman orang lain.

Penutupan acara Krima dilakukan oleh Bapak Dr. rer.pol. Romy Hermawan, S.Sos., M.AP, dilanjutkan dengan pengumuman nominasi post-test dan TikTok challenge terbaik, serta pembacaan kesan dan pesan oleh dua perwakilan mahasiswa dan mahasiswi Vokasi, Universitas Brawijaya.