Video Profil Vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang ditujukan untuk kepentingan praktis dimulai dari D-I, D-II, D-III, Sarjana Terapan, Magister Terapan dan Doktor Terapan yang berfungsi mengembangkan peserta didik agar memiliki pekerjaan keahlian terapan tertentu melalui program vokasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan keahlian terapan, beradaptasi pada bidang pekerjaan tertentu dan dapat menciptakan peluang kerja Pendidikan vokasi menganut sistem terbuka (multi-entry-exit system) dan multimakna (berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak, dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup life skill. Pendidikan vokasi berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan keahlian terapan yang diselenggarakan di perguruan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Bentuk penyelenggaraan pendidikan vokasi terdiri dari Program Diploma 1, Diploma 2, Diploma 3, dan Diploma 4. Standar nasional pendidikan vokasi dikembangkan berdasarkan standar kompetensi nasional dan/atau internasional.
Sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tersebut memberikan wawasan dan keyakinan pendidikan tinggi harus dikembangkan ke arah suatu sistem demi kepentingan nasional, dan hal ini mendorong Ditjen Dikti Depdiknas merumuskan serangkaian kebijakan pengembangan pendidikan tinggi. Untuk itu disusunlah Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPTJP IV 2003-2010) yang selanjutnya disempurnakan menjadi HELTS (Higher Education Long Term Strategy), di mana isinya berupa suatu rencana strategis pengembangan jangka panjang yang bertujuan menempatkan sistem pendidikan tinggi nasional, dengan segala keterbatasan yang ada pada kedudukan paling baik di masa depan agar mampu menanggapi tantangan yang dihadapi secara efektif. HELTS merumuskan tiga strategi utama pengembangan pendidikan tinggi, yaitu daya saing bangsa (nation’s competitiveness), otonomi dan desentralisasi (autonomy), dan kesehatan organisasi (organizational health).
Tujuan Pendidikan Vokasi UB
- Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien, akuntabel dan berintegritas dalam memberikan pelayanan terbaik;
- Menghasilkan lulusan yang mampu bersikap dan berperilaku sebagai insan yang bertaqwa, cerdas, kreatif, adaptif, inovatif dan kompetitif serta percaya diri untuk berikhtiar menuju sukses dalam kehidupan;
- Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan dari inovasi dan kreatifitas SDM yang berkemampuan andal (high skilled & know how) yang terekspose baik di masyarakat akademik maupun dunia usaha dan dunia industri;
- Mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri;
- Menguatkan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak baik institusi pemerintahan maupun swasta dalam kerangka tri dharma perguruan tinggi.
Sasaran Pendidikan Vokasi UB
- Terlaksananya tata pamong yang berkualitas dengan peningkatan sistem penjaminan mutu dalam pengelolaan institusi;
- Meningkatnya kualitas layanan dan aksesibilitas informasi bagi masyarakat luas;
- Meningkatnya kualitas dan kompetensi lulusan yang mampu berwirausaha, mudah diterima dunia kerja dan dunia industri, atau melanjutkan studi pada jenjang Pendidikan yang lebih tinggi;
- Meningkatnya daya saing sumber daya manusia baik dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa sesuai kompetensinya di tingkat nasional maupun internasional;
- Meningkatnya ekspose karya terapan inovatif dan kreatif dosen maupun mahasiswa melalui berbagai media publikasi serta hilirasinya untuk kemaslahatan;
- Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah dosen dan mahasiswa pada berbagai media publikasi karya ilmiah;
- Menguatnya jalinan sinergi antara pendidikan vokasi dengan berbagai pihak dalam mengakselerasi pemajuan pendidikan, menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta keterserapan lulusan;
- Meningkatnya kuantitas dan kualitas lulusan di bidang ekonomi kreatif dan bisnis yang bersesuaian dengan kebutuhan di dunia usaha dan dunia industri.
Strategi Pencapaian
- Penguatan kelembagaan melalui monitoring dan evaluasi secara berkala
- Penguatan kelembagaan melalui perekrutan dosen yang relevan dengan kebutuhan lembaga
- Penguatan kelembagaan melalui penyiapan dan mengikutsertakan dosen dalam sertifikasi professional
- Penguatan akses terhadap sumber informasi yang relevan dengan keilmuwan melalui pemutakhiran literature buku, jurnal dll
- Penguatan daya saing lulusan yang memiliki jiwa kewirausahan melalui monitoring dan evaluasi proses pembelajaran secara berkesinambungan
- Penguatan kapasitas individu lulusan melalui pengembangan hard and soft skill. Misalnya dengan pembekalan ketrampilan abad 21
- Melaksanakan pelatihan pemutakhiran teknologi dan dituangkan dalam pemutakhiran kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri
- Program kerjasama dengan dengan PT/lembaga profesi yang lain dalam skala nasional maupun internasional
- Pembukaan program studi baru yang mendukung pengembangan bidang ekonomi kreatif dan bisnis